• Hotline: 1800 - 132 3218
  • Free Delivery
Sale!

Khilafah dan Jejak Islam Kesultanan Islam Nusantara

Original price was: Rp 15.000.Current price is: Rp 13.500.

Product Highlights

Description

Sebuah buku yang pengarangnya tertulis Anonim, penerbit Pustaka Thariqul Izah (2009) telah menguraikan seputar Khilafah dan Jejak Kesultanan Islam Nusantara. Menarik untuk disimak bahwa hubungan Internasional telah dilakukan Kekhaliifahan Islam terakhir hingga ke pesisir Nusantara dan membangun sendi-sendi kekhilafahan dalam tubuh Kesultanan Islam di Nusantara

Semenanjung Aceh telah tersentuh Khilafah Islamiyah dan beberapa wilayah lain Nusantara sejak abad 8

Beberapa bukti dan dokumen sejarah dapat mengabarkan kepada kita bahwa syariat Islam pernah diterapkan di Indonesia sejak masuknya Islam pada abad 8 Masehi di Nusantara. Secara politik, syariat Islam sudah dilegalisasikan di dalam kekuasaan , seiring dengan berdirinya pertama kali kekuasaan Islam di Nusantara yaitu Kesultanan Islam Perlak (840-1292) , dimana Sultan yang pertamanya adalah sultan Alauddin syed Muhammad Abdul Aziz syah, yang berasal dari jazerah Arab. Pada saat pemerintahannya , ia mengganti nama ibukota kesultanan dari Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah.

Berakhirnya kesultananan Perlak ditandai dengan penyatuannya dengan Kesultanan Pasai (1267-1521) pada masa Sultan Malik Az-Zahir, putra dari Sultan Malikus Saleh. Kejadian itu menjelang berakhirnya Kesultanan Pasai Aceh yang usianya yang cukup panjang (1496 -1903 M)

Ini berarti di kawasan Aceh saja , Islam pernah hidup dan diterapkan di dalam institusi politik sekitar 1000 tahun, yaitu sejak berdirinya Kesultanan Perlak sampai runtuhnya Kesultanan Aceh. Belum lagi jika kita menengok sejarah Islam yang ada di bagian lain Pulau Sumatera, atau di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku hingga ke Ternate, Tidore, Tual dan Papua. Semuanya menunjukkan bahwa sejarah Nusantara tidak bisa dipisahkan dengan Islam.

Additional information

Weight 200 g
x